Siapa katakan lele Afrika tidak bisa berkembang baik di Indonesia. Buktinya, di Situbondo Jawa Timur. Seseorang pembudidaya ikan lele lokal coba membudidayakan lele Afrika serta nyatanya akhirnya cukup mempesona. Yaitu Firman Wahyudi (31 th.,) warga Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan Situbondo, yang saat ini tersenyum lantaran budidaya lele Afrika yang ia kembangkan mulai sejak sepuluh bln. silam berbuah manis. Awal mulanya firman sangsi untuk membudidayakan lele Afrika yang induknya ia peroleh dari beli di bali karena geografis Indonesia yang kurang mensupport. Tetapi firman selalu coba cobalah.
 |
| Sumber gambar : http://carapenjagaan.blogspot.co.id/2016/02/cara-ternakan-ikan-keli-untung-besar.html |
Induk lele betina serta jantan mulai kawin dengan cara alami. Mencapai dua bln.. Awalilah lele beranak pinak sampai beberapa ribu ekor. Lele kecil di beri nutrisi cair sebagai makanan. Sesudah mencapai umur tiga bln. barulah lele di beri concentrate sebagai mengkonsumsi makanannya. Waktu umur lele meraih empat bln.. Barulah siap untuk dipasarkan. Serta akhirnya cukup menggembirakan lele Afrika yang dikembangkan nyatanya gemuk serta tumbuh baik.
Menurut firman, pembudidaya lele Afrika, membudidayakan lele Afrika cukup gampang. Yaitu cuma berikan air dengan suhu agak panas dengan makanan satu hari 2 x pagi serta sore.
Dengan cara phisik badan lele Afrika sama juga dengan lele local. Tetapi warna lele Afrika lebih hitam kelam bila telah jadi indukan. Serta lele Afrika tak menyengat seperti lele lokal.
Firman mengakui. Terkecuali dijual untuk mengkonsumsi warga situbondo. Lele Afrikanya juga dijual ke bali. Satu kilogran lele Afrika. Firman bisa jual dengan harga lima belas ribu rupiah. Dalam satu bulan firman dapat jual sampai tiga kwintal.
Lele Afrika menurut beberapa konsumen rasa-rasanya lebih gurih serta lembek daripada lele lokal, hingga begitu pas untuk hidangan rumahan ataupun restoran. Terlebih waktu lele di baker, rasa-rasanya begitu lezat.
